7 Jenis Ikan Gabus Populer di Indonesia: Potensi dan Teknik Budidaya
Budidaya ikan gabus telah menjadi tren di Indonesia, dengan berbagai jenis ikan gabus yang menawarkan peluang unik bagi para pembudidaya. Beberapa jenis ikan gabus populer di Indonesia seperti Ikan Gabus Micropeltes yang dikenal sebagai Giant Snakehead, hingga Ikan Gabus Andrao atau Dwarf Snakehead, setiap jenis ikan gabus memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang berbagai jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia, termasuk Ikan Gabus Micropeltes, Channa Barca, Channa Auranti, Gabus Gachua, Channa Diplogramma, Channa Pleuro, dan Gabus Andrao. Kita akan membahas tentang karakteristik unik mereka, habitat asli, dan potensi budidaya.
Dengan pengetahuan yang tepat dan perawatan yang baik, budidaya ikan gabus bisa menjadi usaha yang menguntungkan. Jadi, jika Anda tertarik untuk memulai budidaya ikan gabus atau hanya ingin menambah pengetahuan Anda tentang ikan gabus, artikel ini adalah tempat yang tepat untuk memulai.
7 Jenis Ikan Gabus Populer di Indonesia
Ikan Gabus Micropeltes
Ikan Gabus Micropeltes, atau Giant Snakehead, adalah salah satu jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dapat tumbuh hingga ukuran maksimal 1,3 meter dan dikenal karena sifatnya yang gemar memangsa ikan-ikan kecil. Meski belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasainya sepenuhnya dalam hal teknik pembenihan dan teknik pembesarannya, namun potensi budidayanya sangat besar.
Ikan ini ditemukan di berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, khususnya di Sumatra dan Kalimantan. Dalam budidaya, kolam tanah menjadi pilihan populer di kalangan pembudidaya ikan. Untuk satu ekor ikan, kamu harus menyiapkan tank dengan ukuran panjang setidaknya 4 meter.
Ikan Gabus Micropeltes memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan harga berkisar Rp. 50 ribu hingga Rp. 80 ribu per kg3. Selain itu, ikan ini juga memiliki nilai tambah yaitu mengandung protein jenis albumin yang berfungsi meningkatkan daya tubuh. Oleh karena itu, budidaya Ikan Gabus Micropeltes menjadi semakin prospektif dan strategis
Ikan Channa Barca
Ikan Channa Barca, atau Barca Snakehead, adalah salah satu jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki tubuh yang memanjang, dengan bentuk silinder di bagian depan dan bagian atas kepalanya ditutupi dengan sisik seperti piring. Ikan ini dapat tumbuh hingga ukuran maksimal sekitar 90-110 cm.
Channa Barca berasal dari India, khususnya di daerah sungai Brahmaputra dan Gangga, serta anak-anak sungainya di bagian Assam. Selain di India, ikan eksotis ini juga menghuni sungai-sungai di daerah Bangladesh, terutama yang berdekatan dengan India.
Dalam budidaya, Channa Barca tidak termasuk ikan yang rewel. Meski begitu, kamu tetap harus mengatur aquarium tempat tinggalnya sedemikian rupa sehingga seperti di habitat aslinya. Kamu bisa menambahkan penutup permukaan akuarium dengan bentuk vegetasi. Selain itu, kamu juga harus menyiapkan penutup/tudung di atas aquarium dengan baik.
Meski belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasainya sepenuhnya dalam hal teknik pembenihan dan teknik pembesarannya, namun potensi budidayanya sangat besar. Jika berhasil melakukan budidaya ikan ini, pendapatan senilai milyaran rupiah bisa dikantongi.
Ikan Channa Auranti
Ikan Channa Auranti, atau Orange-Spotted Snakehead, adalah salah satu jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki tubuh yang memanjang, dengan bentuk silinder di bagian depan dan bagian atas kepalanya ditutupi dengan sisik seperti piring. Ikan ini dapat tumbuh hingga ukuran maksimal sekitar 40 cm.
Channa Auranti berasal dari India, khususnya di daerah sungai Brahmaputra dan Gangga, serta anak-anak sungainya di bagian Assam. Selain di India, ikan eksotis ini juga menghuni sungai-sungai di daerah Bangladesh, terutama yang berdekatan dengan India.
Dalam budidaya, Channa Auranti tidak termasuk ikan yang rewel. Meski begitu, kamu tetap harus mengatur aquarium tempat tinggalnya sedemikian rupa sehingga seperti di habitat aslinya. Kamu bisa menambahkan penutup permukaan akuarium dengan bentuk vegetasi. Selain itu, kamu juga harus menyiapkan penutup/tudung di atas aquarium dengan baik.
Meski belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasainya sepenuhnya dalam hal teknik pembenihan dan teknik pembesarannya, namun potensi budidayanya sangat besar. Jika berhasil melakukan budidaya ikan ini, pendapatan senilai milyaran rupiah bisa dikantongi.
Ikan Gabus Gachua
Ikan Gabus Gachua, atau Gabus Gunung, adalah salah satu jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki ukuran yang kecil, panjangnya hanya bisa mencapai 20 cm. Gabus gunung tersebar luas di kepulauan Indonesia bagian barat (Sumatra, Kalimantan dan Jawa). Di lingkungan habitat aslinya, gabus gunung hidup di hulu sungai, sumber mata air jernih dan parit persawahan.
Meski hidup di lingkungan dengan kadar oksigen tinggi, gabus gunung mampu mengambil oksigen langsung dari udara sehingga dengan volume air yang sedikitpun masih tetap bisa hidup. Makanan utamanya adalah ikan kecil, udang dan beberapa jenis benthos. Dalam sebuah eksosistem, gabus gunung menduduki karnivora puncak sehingga keberadaanya di alam bisa dijadikan indikator keseimbangan.
Gabus gunung secara umum dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi. Berbeda dengan jenis gabus besar, gabus gunung memiliki keunikan tersendiri, diantaranya: corak warna bervariasi, hidup berpasangan dan mouthbrooder (melindungi anakannya di dalam mulut sampai ukuran tertentu). Karena memiliki sifat unik tersebut, gabus gunung banyak dipelihara dalam akuarium untuk ikan hias. Sebagai perbandingan, gabus gunung untuk konsumsi dijual dipasar tradisonal seharga Rp 50.000/kg sedangkan di pasar ikan hias seharga Rp 25.000/ekor.
Ikan Channa Diplogramma
Ikan Channa Diplogramma, juga dikenal sebagai Gabus Malabar, adalah salah satu jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki tubuh yang memanjang, dengan bentuk silinder di bagian depan dan bagian atas kepalanya ditutupi dengan sisik seperti piring. Ikan ini dapat tumbuh hingga ukuran maksimal sekitar 48 cm.
Channa Diplogramma berasal dari India, khususnya di daerah sungai Brahmaputra dan Gangga, serta anak-anak sungainya di bagian Assam. Selain di India, ikan eksotis ini juga menghuni sungai-sungai di daerah Bangladesh, terutama yang berdekatan dengan India.
Dalam budidaya, Channa Diplogramma tidak termasuk ikan yang rewel. Meski begitu, kamu tetap harus mengatur aquarium tempat tinggalnya sedemikian rupa sehingga seperti di habitat aslinya. Kamu bisa menambahkan tanaman air yang rimbun dan kayu-kayu sebagai tempat untuk bersembunyi ikan ini. Ikan ini cenderung pasif. Dia lebih suka diam di suatu tempat dalam akuarium daripada bergerak mondar mandir kesana kemari. Walaupun begitu, jangan satukan ikan ini dengan ikan lainnya dalam 1 akuarium.
Meski belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasainya sepenuhnya dalam hal teknik pembenihan dan teknik pembesarannya, namun potensi budidayanya sangat besar. Jika berhasil melakukan budidaya ikan ini, pendapatan senilai milyaran rupiah bisa dikantongi.
Ikan Channa Pleuro
Ikan Channa Pleuro, atau Selendang Mayang, adalah salah satu jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dapat tumbuh hingga ukuran maksimal sekitar 40 cm. Ikan ini biasa disebut juga dengan selendang mayang dan kerandang. Channa Pleuro ternyata menjadi salah satu ikan konsumsi umum bagi masyarakat Sumatera dan Kalimantan.
Channa Pleuro memiliki motif unik yang menyerupai motif pada ikan Peacock Bass Orinoco yakni seperti motif 3 spot ditubuhnya. Ikan ini dapat ditemukan di Indonesia yaitu di daerah Sumatra dan Borneo. Channa Pleuro lebih suka tinggal di daerah sungai atau rawa-rawa yang mempunyai air hitam namun bersih dan berarus lambat serta terdapat tumbuhan air yang berlimpah.
Dalam budidaya, Channa Pleuro tidak termasuk ikan yang rewel. Meski begitu, kamu tetap harus mengatur aquarium tempat tinggalnya sedemikian rupa sehingga seperti di habitat aslinya. Kamu bisa menambahkan tanaman air yang rimbun dan kayu-kayu sebagai tempat untuk bersembunyi ikan ini. Ikan ini cenderung pasif. Dia lebih suka diam di suatu tempat dalam akuarium daripada bergerak mondar mandir kesana kemari. Walaupun begitu, jangan satukan ikan ini dengan ikan lainnya dalam 1 akuarium.
Meski belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasainya sepenuhnya dalam hal teknik pembenihan dan teknik pembesarannya, namun potensi budidayanya sangat besar. Jika berhasil melakukan budidaya ikan ini, pendapatan senilai milyaran rupiah bisa dikantongi.
Ikan Gabus Andrao
Ikan Gabus Andrao, atau Dwarf Snakehead, adalah salah satu jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki ukuran yang kecil, panjangnya hanya bisa mencapai 110 mm. Gabus Andrao memiliki corak warna yang sangat cantik. Warna abu-abu kecokelatan pada bagian tubuh dan biru di bagian sirip menjadi daya tarik ikan hias mungil ini.
Gabus Andrao merupakan ikan yang memiliki sifat unik. Ikan ini hidup berpasangan dan mouthbrooder (melindungi anakannya di dalam mulut sampai ukuran tertentu). Karena memiliki sifat unik tersebut, Gabus Andrao banyak dipelihara dalam akuarium untuk ikan hias.
Meski belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasainya sepenuhnya dalam hal teknik pembenihan dan teknik pembesarannya, namun potensi budidayanya sangat besar. Jika berhasil melakukan budidaya ikan ini, pendapatan senilai milyaran rupiah bisa dikantongi. Sebagai perbandingan, Gabus Andrao untuk konsumsi dijual dipasar tradisonal seharga Rp 50.000/kg sedangkan di pasar ikan hias seharga Rp 25.000/ekor.
Kesimpulan
Ikan Gabus Micropeltes, Channa Barca, Channa Auranti, Gabus Gachua, Channa Diplogramma, Channa Pleuro, dan Gabus Andrao adalah jenis-jenis ikan gabus yang populer dibudidayakan di Indonesia. Masing-masing memiliki karakteristik unik, mulai dari ukuran, corak warna, hingga habitat aslinya. Meski belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasainya sepenuhnya dalam hal teknik pembenihan dan teknik pembesarannya, namun potensi budidayanya sangat besar.
Jika berhasil melakukan budidaya ikan-ikan ini, pendapatan senilai milyaran rupiah bisa dikantongi. Sebagai perbandingan, beberapa jenis gabus untuk konsumsi dijual dipasar tradisonal dengan harga tertentu sedangkan di pasar ikan hias seharga tertentu per ekor. Dengan pengetahuan yang tepat dan perawatan yang baik, budidaya ikan gabus bisa menjadi usaha yang menguntungkan.