Kisah Sukses Sertu Suryadi: Babinsa yang Menginspirasi Peternakan Kambing PE
Wonosobo, Cultivo.id – Keberhasilan seorang anggota TNI dalam mengembangkan usaha peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) menjadi inspirasi bagi banyak orang. Sertu Suryadi, seorang Babinsa Koramil 09 Kepil yang bertugas di Kodim 0707/Wonosobo, menceritakan perjalanannya yang menginspirasi di bidang peternakan kambing.
Seperti dikutip dari situs purworejo24, kisah inspiratif ini bermula dari kandang kambing yang terletak di lahan sawah miliknya di Desa Wonoroto, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Dalam kandangnya tersebut, puluhan ekor kambing kelas kontes berkembang dengan baik, didukung oleh bank pakan yang cukup lengkap.
Menariknya, Sertu Suryadi juga berhasil membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, menjadikan konsep pemberdayaan yang patut dicontoh oleh anggota TNI lainnya. Hal ini diapresiasi oleh Komandan Kodim 0707 Wonosobo, Letkol Inf Helmy, yang secara langsung menyatakan kebanggaannya atas prestasi Sertu Suryadi.
“Saya sebagai Dandim merasa bangga, apa yang dilakukan beliau ini luar biasa dan layak dicontoh. Kontribusinya dalam membuka lapangan kerja serta memajukan perekonomian masyarakat melalui beternak kambing sangat aplikatif dalam dimensi teritorial,” ujar Letkol Inf Helmy.
Pembangunan yang dilakukan Sertu Suryadi tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dengan tujuan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan mereka.
“Saya berencana untuk menyosialisasikan konsep ini di wilayah Wonosobo. Semua aspek dari beternak kambing memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat, seperti harga jual yang tinggi, pemanfaatan kotoran sebagai pupuk, dan masih banyak lagi,” tambah Letkol Inf Helmy.
Sertu Suryadi sendiri mengaku bahwa beternak kambing telah menjadi hobinya sejak lama, bahkan saat menjalankan tugas sebagai abdi negara. Keputusannya untuk memilih kambing PE sebagai objek beternak tidak lepas dari kualitas unggul yang dimiliki kambing tersebut, terutama dari Kabupaten Purworejo.
“Kambing PE memiliki reputasi yang baik dalam kontes regional maupun nasional. Kualitasnya yang unggul membuat harga jualnya cukup tinggi, bahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah,” ungkap Sertu Suryadi.
Dari empat ekor indukan yang dimilikinya, populasi kambing PE yang ia beternak telah berkembang menjadi puluhan ekor. Sertu Suryadi menjaga kualitas kambingnya dengan memberikan perawatan optimal serta menyediakan pakan berkualitas tinggi.
“Saya memastikan bahwa pasokan pakan selalu cukup dengan membuat silase dari berbagai jenis rumput dan hijauan. Selain itu, saya juga melibatkan tetangga sekitar sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Kandang kambing milik Sertu Suryadi terletak di Desa Wonoroto, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, dan telah menjadi contoh keberhasilan dalam beternak kambing. Dengan omset mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya, Sertu Suryadi membuktikan bahwa beternak kambing PE bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Apa itu Kambing PE?
Kambing PE, singkatan dari Peranakan Etawa, merupakan salah satu jenis kambing unggulan yang berasal dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ras kambing ini memiliki ciri-ciri fisik yang khas, antara lain postur tubuh tinggi besar, telinga panjang, serta kepala yang nonong dan identik dengan pola warna hitam putih.
Keunggulan utama dari kambing PE terletak pada kualitasnya yang unggul baik dalam kontes maupun dalam aspek produktivitas. Kambing PE sering menjadi favorit dalam berbagai kontes regional maupun nasional, bahkan mampu meraih juara tingkat nasional.
Selain itu, kambing PE juga memiliki nilai jual yang tinggi, terutama bagi para pecinta kambing yang menginginkan kualitas terbaik. Harga satu ekor kambing PE bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada umur dan kualitasnya.
Dalam hal pemeliharaan, kambing PE relatif mudah untuk diurus. Mereka bisa diberi pakan rumput dan hijauan dengan kualitas baik untuk memastikan pertumbuhan dan produksi yang optimal. Selain itu, pemanfaatan kotoran kambing sebagai pupuk juga menjadi nilai tambah dalam beternak kambing PE.
Kambing PE menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan bagi peternak di Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan usaha peternakan dengan potensi hasil yang menguntungkan. Dengan manajemen yang tepat, beternak kambing PE bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan masyarakat sekitar.
Dengan demikian, kambing PE tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bagi Kabupaten Purworejo, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi para peternak di seluruh Indonesia untuk mengembangkan usaha peternakan dengan potensi yang besar.
Dengan diliputnya kisah ini, Cultivo berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mengeksplorasi potensi dalam bidang peternakan, serta memberikan apresiasi yang layak atas kontribusi para peternak lokal dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia.