Oh Snap!

Please turnoff your ad blocking mode for viewing your site content

Hit enter after type your search item
budidaya sawi hidroponik di lahan sempit
Home / Budidaya Tanaman / Sawi / Tips dan Trik Budidaya Sawi Hidroponik di Lahan Sempit

Tips dan Trik Budidaya Sawi Hidroponik di Lahan Sempit

/
/
/
232 Views
Spread the love

Sawi adalah salah satu jenis sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Sawi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti mengandung antioksidan, vitamin, mineral, dan serat. Sawi juga mudah diolah menjadi berbagai masakan, seperti tumis, sup, salad, atau dimakan langsung.

Namun, untuk mendapatkan sawi yang segar dan berkualitas, tidak harus membeli di pasar atau supermarket. Anda bisa menanam sawi sendiri di rumah dengan cara hidroponik meskipun hanya di lahan sempit dan terbatas. Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan media air yang diberi nutrisi. Hidroponik memiliki banyak kelebihan, seperti hemat air, hemat lahan, hemat pupuk, bebas hama, dan hasil panen lebih cepat dan banyak.

Bagaimana cara budidaya sawi hidroponik di lahan sempit? Apa saja yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan? Simak tips dan trik berikut ini.

Untuk menanam sawi hidroponik di lahan sempit, Anda perlu persiapan alat dan bahan seperti bibit sawi, media tanam, net pot atau gelas plastik, sumbu atau kain flanel, pipa paralon, larutan nutrisi, bak nutrisi, pompa air, dan penyangga.

Persiapan Alat dan Bahan Budidaya Sawi Hidroponik di Lahan Sempit

Untuk Anda yang ingin budidaya sawi hidroponik di lahan sempit seperti di halaman rumah atau apartemen, Anda perlu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu:

  • Bibit sawi. Anda bisa memilih jenis sawi yang Anda sukai, seperti sawi hijau, sawi putih, sawi daging, atau sawi pagoda. Pastikan bibit yang Anda beli sehat, berkualitas, dan bebas penyakit.
  • Media tanam. Anda bisa menggunakan rockwool, arang sekam, atau serbuk kelapa sebagai media tanam. Media tanam berfungsi untuk menopang akar tanaman dan menyerap nutrisi dari air.
  • Net pot atau gelas plastik bekas. Ini adalah wadah untuk menempatkan media tanam dan bibit. Buat lubang pada bagian bawah net pot atau gelas plastik agar air dapat mengalir.
  • Sumbu atau kain flanel. Ini adalah alat untuk menghubungkan media tanam dengan larutan nutrisi. Sumbu atau kain flanel akan menyerap air dan mengirimkannya ke media tanam.
  • Pipa paralon. Ini adalah tempat untuk menanam sawi hidroponik. Pilih pipa paralon yang berukuran 2,5 hingga 3 inci. Buat lubang pada pipa paralon sesuai dengan ukuran net pot atau gelas plastik. Jarak antara lubang sekitar 10 hingga 15 cm. Anda juga bisa menggunakan talang atau botol plastik bekas sebagai alternatif.
  • Larutan nutrisi. Ini adalah sumber makanan bagi tanaman sawi. Anda bisa membeli larutan nutrisi yang sudah jadi di toko pertanian atau membuat sendiri dengan bahan-bahan seperti pupuk NPK, urea, garam dapur, dan air bersih.
  • Bak nutrisi. Ini adalah wadah untuk menampung larutan nutrisi. Pilih bak nutrisi yang cukup besar dan tertutup agar air tidak menguap dan terhindar dari kotoran. Buat lubang pada bak nutrisi untuk menghubungkan dengan pipa paralon menggunakan selang.
  • Pompa air. Ini adalah alat untuk mengalirkan air dari bak nutrisi ke pipa paralon. Pilih pompa air yang sesuai dengan kapasitas bak nutrisi dan pipa paralon. Pasang pompa air pada bak nutrisi dan sambungkan dengan selang ke pipa paralon.
  • Penyangga. Ini adalah alat untuk menopang pipa paralon agar tidak roboh. Anda bisa menggunakan kayu, bambu, besi, atau paralon kecil sebagai penyangga. Pastikan penyangga kuat dan stabil.
Baca Juga:  Tingkatkan Hasil Panen! Rahasia Budidaya Tanaman Tanpa Tanah dengan Nutrisi Terkontrol

Penanaman Budidaya Sawi Hidroponik di Lahan Sempit

Setelah alat dan bahan siap, Anda bisa mulai menanam sawi hidroponik dengan langkah-langkah berikut:

  • Rendam media tanam dalam air bersih selama beberapa menit agar lembab dan lunak.
  • Masukkan media tanam ke dalam net pot atau gelas plastik. Buat lubang kecil pada media tanam untuk menanam bibit sawi. Masukkan bibit sawi ke dalam lubang dan tekan media tanam agar rapat.
  • Masukkan sumbu atau kain flanel ke dalam net pot atau gelas plastik. Pastikan sumbu atau kain flanel menyentuh media tanam dan keluar dari lubang bawah net pot atau gelas plastik.
  • Masukkan net pot atau gelas plastik ke dalam lubang pipa paralon. Pastikan sumbu atau kain flanel menggantung di bawah pipa paralon.
  • Campur larutan nutrisi sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Tuang larutan nutrisi ke dalam bak nutrisi sampai penuh.
  • Nyalakan pompa air dan periksa apakah air mengalir dengan baik dari bak nutrisi ke pipa paralon. Pastikan tidak ada kebocoran atau penyumbatan pada selang atau pipa.
  • Susun pipa paralon di tempat yang terkena sinar matahari cukup, sekitar 4 hingga 6 jam per hari. Gunakan penyangga untuk menopang pipa paralon agar tidak roboh. Pastikan pipa paralon miring sedikit agar air dapat mengalir kembali ke bak nutrisi.

Perawatan Sawi Hidroponik

Setelah menanam sawi hidroponik di lahan sempit, Anda perlu merawatnya dengan baik agar tumbuh subur dan sehat. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan sawi hidroponik:

  • Siram media tanam secara rutin, sekitar 2 hingga 3 kali sehari. Pastikan media tanam selalu lembab, tetapi tidak terlalu basah. Jika media tanam terlalu basah, bisa menyebabkan akar busuk dan jamur.
  • Ganti larutan nutrisi setiap 2 hingga 3 minggu sekali. Larutan nutrisi yang sudah lama bisa berkurang konsentrasinya atau terkontaminasi oleh kotoran. Jika larutan nutrisi kotor, bisa menyebabkan penyakit pada tanaman.
  • Periksa kondisi pipa paralon, bak nutrisi, pompa air, dan selang secara berkala. Pastikan tidak ada kerusakan, kebocoran, atau penyumbatan yang mengganggu aliran air. Jika ada masalah, segera perbaiki atau ganti dengan yang baru.
  • Pangkas daun yang sudah tua, layu, atau berpenyakit. Daun yang tidak sehat bisa mengurangi pertumbuhan tanaman dan menulari tanaman lain. Gunakan gunting yang bersih dan tajam untuk memangkas daun.
  • Lindungi tanaman dari hama dan penyakit. Meskipun hidroponik lebih bebas dari hama dan penyakit daripada tanah, tetapi tetap perlu diwaspadai. Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang sawi adalah ulat, kutu daun, jamur, dan virus. Jika menemukan gejala hama atau penyakit, segera tangani dengan cara alami atau kimia.
Baca Juga:  Cara Menanam Buncis di Lahan Sempit dengan Sistem Vertikal

Panen Sawi Hidroponik

Sawi hidroponik bisa dipanen setelah berumur sekitar 30 hingga 40 hari. Tanda-tanda sawi siap panen adalah daun sudah lebar, tebal, dan berwarna hijau segar. Cara memanen sawi hidroponik adalah sebagai berikut:

  • Gunakan gunting yang bersih dan tajam untuk memotong batang sawi di atas media tanam. Jangan memotong terlalu dekat dengan media tanam, agar bisa tumbuh lagi.
  • Pilih sawi yang sehat, segar, dan tidak berpenyakit. Jangan memanen sawi yang layu, kering, atau busuk.
  • Cuci sawi dengan air mengalir sampai bersih. Buang daun yang rusak atau kotor. Tiriskan sawi sampai kering.
  • Simpan sawi dalam wadah yang bersih dan tertutup. Masukkan sawi ke dalam kulkas agar tetap segar. Sawi bisa bertahan sekitar 3 hingga 5 hari di dalam kulkas.

Demikianlah tips dan trik budidaya sawi hidroponik di lahan sempit yang bisa Anda coba di rumah. Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk menanam sawi hidroponik di lahan sempit. Selamat mencoba dan semoga sukses. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This div height required for enabling the sticky sidebar