Cara Budidaya Jamur Tiram Dengan Media Sekam Padi

Spread the love

Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang banyak dikonsumsi sebagai bahan pangan karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, seperti protein, vitamin, mineral, dan serat. Jamur tiram juga memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang kenyal, sehingga cocok untuk diolah menjadi berbagai masakan. Selain itu, jamur tiram juga memiliki manfaat kesehatan, seperti menurunkan kolesterol, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah kanker.

Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang menjanjikan karena permintaan pasar yang tinggi dan biaya produksi yang rendah. Jamur tiram dapat dibudidayakan di berbagai media, seperti serbuk gergaji, jerami, dan sekam padi. Media-media ini merupakan limbah pertanian atau industri yang mudah didapatkan dan murah. Dalam artikel Cultivo kali ini, kita akan membahas tentang cara budidaya jamur tiram dengan media sekam padi, yang merupakan salah satu media yang banyak digunakan oleh petani jamur tiram.

Mengapa Memilih Media Sekam Padi?

Sekam padi adalah kulit ari padi yang terlepas saat proses penggilingan padi. Sekam padi merupakan limbah pertanian yang melimpah dan sering dibuang begitu saja. Padahal, sekam padi memiliki potensi sebagai media tanam jamur tiram karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Sekam padi mudah didapatkan dan murah. Sekam padi biasanya dijual dengan harga Rp 500-Rp 1000 per kilogram, atau bahkan gratis jika Anda memiliki hubungan baik dengan petani padi.
  • Sekam padi memiliki kandungan selulosa dan lignin yang tinggi, yang merupakan sumber karbon bagi jamur tiram. Selulosa dan lignin juga membuat sekam padi lebih tahan lama dan tidak mudah lapuk.
  • Sekam padi memiliki porositas yang baik, yang memungkinkan udara dan air masuk ke dalam media tanam. Hal ini penting untuk pertumbuhan miselium dan tubuh buah jamur tiram.
  • Sekam padi memiliki pH yang netral, yaitu sekitar 6,5-7,5, yang sesuai dengan kebutuhan jamur tiram. pH yang netral juga mengurangi risiko terjadinya kontaminasi mikroorganisme lain.

Langkah-Langkah Budidaya Jamur Tiram Dengan Media Sekam Padi

Budidaya jamur tiram dengan media sekam padi meliputi beberapa langkah, yaitu:

Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk budidaya jamur tiram dengan media sekam padi adalah sebagai berikut:

  • Sekam padi, sebanyak 10 kg untuk setiap 100 baglog (kantong plastik berisi media tanam).
  • Kapur, sebanyak 200 gram untuk setiap 10 kg sekam padi.
  • Air bersih, sebanyak 20 liter untuk setiap 10 kg sekam padi.
  • Bibit jamur tiram, sebanyak 1 kg untuk setiap 100 baglog. Bibit jamur tiram dapat dibeli dari toko pertanian atau petani jamur tiram lainnya. Pilih bibit yang berkualitas, yaitu yang memiliki miselium putih, tebal, dan merata.
  • Kantong plastik, berukuran 20 x 35 cm, dengan ketebalan 0,05 mm. Kantong plastik digunakan untuk mengemas media tanam. Pilih kantong plastik yang kuat dan tidak mudah robek.
  • Tali rafia, untuk mengikat baglog.
  • Drum atau tong, untuk menampung air dan sekam padi.
  • Panci atau dandang, untuk merebus air.
  • Ember atau baskom, untuk mencampur sekam padi dan kapur.
  • Timbangan, untuk mengukur berat sekam padi, kapur, dan bibit jamur tiram.
  • Pisau, untuk membuat lubang pada baglog.
  • Alat sterilisasi, seperti kompor, oven, atau alat uap. Alat sterilisasi digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram.
  • Rak baglog, untuk menempatkan baglog selama proses inkubasi dan fruktifikasi. Rak baglog dapat dibuat dari bambu, kayu, atau besi.
  • Rumah jamur, untuk menjaga kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan jamur tiram. Rumah jamur dapat dibuat dari bambu, kayu, atau besi, dengan dinding dan atap yang dapat menahan panas dan cahaya matahari langsung. Rumah jamur juga harus memiliki ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara.

Pembuatan Media Tanam

Media tanam jamur tiram dibuat dari sekam padi yang dicampur dengan kapur dan air. Berikut adalah cara membuat media tanam:

  • Timbang sekam padi sebanyak 10 kg, lalu masukkan ke dalam drum atau tong.
  • Timbang kapur sebanyak 200 gram, lalu larutkan dalam air panas sebanyak 5 liter. Aduk hingga kapur larut sempurna.
  • Tuangkan larutan kapur ke dalam drum atau tong yang berisi sekam padi. Aduk hingga sekam padi tercampur rata dengan larutan kapur.
  • Tambahkan air bersih sebanyak 15 liter ke dalam drum atau tong. Aduk kembali hingga sekam padi basah merata.
  • Tutup drum atau tong dengan penutup yang rapat, lalu biarkan selama 3-4 hari. Hal ini bertujuan untuk mengendapkan sekam padi dan mengurangi kadar airnya.
  • Setelah 3-4 hari, buka penutup drum atau tong, lalu tiriskan sekam padi. Pastikan kadar air sekam padi sekitar 65-70%, yaitu ketika sekam padi diperas tidak mengeluarkan air, tetapi masih terasa lembab.

Sterilisasi Media Tanam

Sterilisasi media tanam dilakukan untuk membunuh mikroorganisme yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram, seperti bakteri, jamur, dan virus. Berikut adalah cara sterilisasi media tanam:

  • Timbang sekam padi sebanyak 1 kg, lalu masukkan ke dalam kantong plastik. Lakukan hal yang sama untuk sekam padi yang lain hingga habis.
  • Ikat kantong plastik dengan tali rafia, lalu buat lubang-lubang kecil pada kantong plastik dengan menggunakan pisau. Lubang-lubang ini berfungsi untuk mengeluarkan udara dan uap air saat proses sterilisasi.
  • Susun kantong plastik yang berisi sekam padi di dalam alat sterilisasi, seperti kompor, oven, atau alat uap. Pastikan kantong plastik tidak menumpuk atau menekan satu sama lain.
  • Sterilisasi kantong plastik dengan suhu 100°C selama 2 jam. Jika menggunakan kompor, gunakan api kecil dan pastikan air tidak habis. Jika menggunakan oven, atur suhu pada 100°C dan pastikan oven tidak terbuka. Jika menggunakan alat uap, pastikan uap mencapai semua kantong plastik.
  • Setelah 2 jam, matikan alat sterilisasi, lalu biarkan kantong plastik dingin secara alami. Jangan membuka atau mengangkat kantong plastik sebelum dingin, karena dapat menyebabkan kontaminasi.

Inokulasi Bibit Jamur Tiram

Inokulasi bibit jamur tiram dilakukan untuk menanamkan miselium jamur tiram ke dalam media tanam. Berikut adalah cara inokulasi bibit jamur tiram:

  • Timbang bibit jamur tiram sebanyak 10 gram, lalu masukkan ke dalam ember atau baskom. Lakukan hal yang sama untuk bibit jamur tiram yang lain hingga habis.
  • Buka kantong plastik yang berisi sekam padi yang telah dingin, lalu masukkan ke dalam ember atau baskom yang berisi bibit jamur tiram. Aduk hingga sekam padi dan bibit jamur tiram tercampur rata.
  • Ambil kantong plastik yang kosong, lalu isi dengan campuran sekam padi dan bibit jamur tiram sebanyak 1 kg. Lakukan hal yang sama untuk campuran yang lain hingga habis.
  • Ikat kantong plastik dengan tali rafia, lalu buat lubang-lubang kecil pada kantong plastik dengan menggunakan pisau. Lubang-lubang ini berfungsi untuk memasukkan udara dan miselium ke dalam media tanam.
  • Susun kantong plastik yang berisi campuran sekam padi dan bibit jamur tiram di atas rak baglog. Pastikan kantong plastik tidak menumpuk atau menekan satu sama lain.

Kantong plastik yang berisi campuran sekam padi dan bibit jamur tiram disebut sebagai baglog. Baglog merupakan tempat dimana miselium jamur tiram akan tumbuh dan membentuk tubuh buah jamur tiram.

Inkubasi Baglog

Inkubasi baglog dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan miselium jamur tiram di dalam media tanam. Berikut adalah cara inkubasi baglog:

  • Pindahkan rak baglog ke dalam rumah jamur, lalu letakkan di tempat yang gelap dan sejuk. Suhu ideal untuk inkubasi baglog adalah sekitar 25-30°C, dengan kelembaban udara sekitar 80-90%.
  • Siram baglog dengan air bersih secara rutin, sekitar 2-3 kali seminggu. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelembaban media tanam dan mencegah dehidrasi miselium.
  • Periksa baglog secara berkala, dan hapus baglog yang terlihat berwarna hitam, hijau, atau kuning. Warna-warna ini menunjukkan adanya kontaminasi mikroorganisme lain yang dapat menghambat pertumbuhan jamur tiram.
  • Inkubasi baglog dilakukan selama 3-4 minggu, atau sampai miselium jamur tiram menutupi seluruh media tanam. Miselium jamur tiram yang sehat berwarna putih, tebal, dan merata.

Fruktifikasi Baglog

Fruktifikasi baglog dilakukan untuk merangsang pembentukan tubuh buah jamur tiram dari miselium yang telah tumbuh. Berikut adalah cara fruktifikasi baglog:

  • Pindahkan rak baglog ke tempat yang lebih terang dan lebih dingin. Suhu ideal untuk fruktifikasi baglog adalah sekitar 20-25°C, dengan kelembaban udara sekitar 90-95%.
  • Buat lubang-lubang yang lebih besar pada baglog dengan menggunakan pisau. Lubang-lubang ini berfungsi untuk memudahkan keluarnya tubuh buah jamur tiram dari media tanam.
  • Siram baglog dengan air bersih secara rutin, sekitar 2-3 kali sehari. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelembaban media tanam dan mendorong pembentukan tubuh buah jamur tiram.
  • Periksa baglog secara berkala, dan panen tubuh buah jamur tiram yang telah tumbuh. Tubuh buah jamur tiram yang siap dipanen berukuran sekitar 5-10 cm, dengan tudung yang masih menutupi insang.
  • Potong tubuh buah jamur tiram dari baglog dengan menggunakan pisau, lalu simpan di tempat yang bersih dan kering. Jangan memetik tubuh buah jamur tiram dengan cara dicabut atau dipilin, karena dapat merusak media tanam dan mengurangi produktivitas baglog.
  • Fruktifikasi baglog dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali, atau sampai baglog tidak menghasilkan tubuh buah jamur tiram lagi. Setiap fruktifikasi dapat menghasilkan sekitar 0,5-1 kg tubuh buah jamur tiram per baglog.

Kesimpulan

Budidaya jamur tiram dengan media sekam padi merupakan salah satu cara yang mudah, murah, dan menguntungkan untuk menghasilkan jamur tiram yang berkualitas. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat memulai usaha budidaya jamur tiram dengan media sekam padi di rumah Anda sendiri. Selamat mencoba!

FAQ Terkait Cara Budidaya Jamur Tiram Dengan Media Sekam Padi

Apa saja media tanam jamur tiram?

Media tanam jamur tiram adalah bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber makanan bagi jamur tiram. Beberapa contoh media tanam jamur tiram adalah sekam padi, serbuk gergaji, jerami, dan kertas.

Media apa saja yang bisa digunakan untuk budidaya jamur?

Media yang bisa digunakan untuk budidaya jamur tidak hanya terbatas pada jamur tiram. Jamur lain, seperti jamur merang, jamur kuping, dan jamur shiitake, juga dapat dibudidayakan dengan media yang sama atau berbeda. Media yang umum digunakan untuk budidaya jamur adalah kayu, batang jagung, dan kotoran sapi.

Bibit jamur tiram terbuat dari apa?

Bibit jamur tiram terbuat dari miselium jamur tiram yang ditumbuhkan di atas media steril, seperti biji gandum, beras, atau jagung. Miselium jamur tiram adalah jaringan halus yang berwarna putih, yang merupakan bagian vegetatif dari jamur tiram.

Usaha jamur tiram butuh modal berapa?

Usaha jamur tiram butuh modal yang relatif rendah, karena bahan-bahan yang dibutuhkan mudah didapatkan dan murah. Modal yang dibutuhkan untuk usaha jamur tiram tergantung pada skala, lokasi, dan jenis jamur tiram yang dibudidayakan. Secara umum, modal yang dibutuhkan untuk usaha jamur tiram berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.

Tinggalkan komentar